SEMARANG – JATENG || jateng.journalistpolice.com – Polda Jawa Tengah (Polda Jateng) dan Polrestabes Semarang mengerahkan 2.000 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa setahun pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di depan Kantor Gubernur Jateng.
Dipastikan para personel mengamankan aksi secara humanis dengan tidak membawa senjata api (senpi).
Sebelum terjun ke lokasi, personel mengikuti apel kesiapan yang dipimpin oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes M. Syahduddi, di halaman Kantor Gubernur Jateng pada Senin (20/10/2025) pukul 08.00 WIB.
Adapun aksi unjuk rasa bertajuk ‘Evaluasi 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran’ itu dilakukan oleh BEM Semarang Raya dan GERAM Jateng pada Senin (20/10/2025) mulai pukul 11.00 WIB.
Syahduddi menegaskan pengamanan dilakukan dengan mengutamakan pendekatan persuasif dan humanis.
“Kita tidak menjaga aksi unjuk rasa, tetapi memfasilitasi harapan peserta aksi agar bisa menyampaikan pendapat secara tertib dan damai,” ungkap Syahduddi dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, hari ini.
Pengamanan dilakukan di enam titik strategis di Kota Semarang, yakni sekitar Kantor Gubernur Jateng, DPRD Jateng, Polda Jateng, Polrestabes Semarang, Pos Lantas Simpang Lima, Balai Kota Semarang, dan Simpang Tugu/Krapyak.
“Pastikan tidak ada petugas pengamanan yang membawa senpi. Kedepankan peran petugas Negosiator agar komunikasi dengan peserta aksi berjalan dengan baik sehingga tercipta situasi yang kondusif,” tegas Syahduddi.
Dia berpesan agar setiap personel dapat melakukan tugas sesuai dengan ploting yang ditentukan, menjaga kekompakan antar satuan, dan tetap waspada terhadap dinamika situasi di lapangan.
Usai apel, Si Propam Polda Jateng dan Polrestabes Semarang mengecek setiap personel untuk memastikan tidak ada yang membawa senpi. Hasilnya, tidak seorang petugas pun yang membawa senpi maupun alat pemukul dan benda berbahaya lainnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, menegaskan Polri siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang menyampaikan aspirasi dengan damai.
“Kehadiran Polri di lapangan bertujuan untuk melindungi dan mengawal aspirasi masyarakat. Oleh karena itu kami mengimbau agar seluruh peserta aksi tetap menjaga ketertiban, tidak melakukan tindakan anarkis, serta menjunjung tinggi nilai demokrasi yang santun dan damai,” demikian jelas Artanto. (Red)
Sumber: Dikutif dan dilangsir dari media detik.com